ILMU PARA MASHUMIN AS

ILMU PARA MASHUMIN AS
Share

Oleh Ust Ali As-Shofi

Benarkah para maksumin as mengetahui seluruh ilmu gaib? Apakah Imam Husain as mengetahui dengan detail tanggal, hari bahkan detik kesyahidannya di Karbala? Mingkinkah Imam Hasan as juga mengetahui secara detail bahwa beliau akan diracun?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering terlontar bahkan menjadi bahan diskusi panjang antara para pecinta Ahlul Bait as, ada yg mengatakan, para maksumin as mengetahui seluruh ilmu yang lampau, akan datang dan ilmu kekinian, beberapa dalil yang dikemukakan sebagai berikut.

Imam Ja’far As-Shadiq as berkata:

قال: إني أعلم ما في السماوات والأرض وأعلم ما في الجنة وما في النار وأعلم ما كان وما يكون.

“Sesungguhnya aku mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Aku mengetahui apa yang ada di surga dan di neraka. Aku mengetahui perkara yang berlalu dan perkara yang akan datang.” (lihat Al-Kafi 1:260).

Dan banyak riwayat serupa yg memiliki makna yang sama, derajat kesahihan riwayatnya pun beragam, ada yg sahih secara sanad dan ada pula yg dhaif.

Dan riwayat diatas tidak bertentangan dengan ayat Al-Quran, sebagaimana Allah berfirman:


ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَجْتَبِي مِنْ رُسُلِهِ مَنْ يَشَاءُ ۖ

Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu,..(Ali Imran 179)


قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, \"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.\" Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, \"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).." (An-Naml 40)

Dalam dua ayat di atas ditegaskan bahwa Allah memberikan ilmu-ilmu khusus kepada hamba-hambaNya yg terpilih, baik mereka adalah para rasul atau selainnya seperti Ashif bin Barkhiya yg memiliki ilmu khusus.  Imam Jafar Shodiq as menyebutkan, yang dimiliki Ashif adalah  satu nama Allah yang agung, Imam Jafar as berkata:

إن اسم الله الأعظم ثلاثة وسبعون حرفاً، وإنما كان عند آصف حرف واحد، فتكلم فانخرقت له الأرض فيما بينه وبين سبأ، فتناول عرش بلقيس، حتى صيره إلى سليمان، ثم انبسطت الأرض في أقل من طرفة عين، وعندنا منه اثنان وسبعون حرفاً، وحرف عند الله استأثر به في علم الغيب

"Sesungguhnya Allah memiliki 73 nama agung, dan Ashif memiliki satu saja, dengan ilmu yg dimilikinya, Ashif mampu menembus bumi yg mengantarkannya dari tempatnya ke daerah Saba, lalu memindahkan singgasana Balqis dan memberikannya kepada Sulaiman, kemudian bumi kembali tertutup sebelum satu kedipan mata, adapun Kami memiliki 72 nama agung dan satu lagi hanya dimiliki Allah dalam ilmu gaibNya". (Al-Kafi 1/230)


Namun yang tidak setuju dengan pendapat di atas tidak kalah garangnya dalam mengungkapkan dalil, mereka berqergumentasi pula dengan dalil naqli, di antaranya ialah, Allah berfirman:

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Katakanlah (wahai Muhammad):Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula kuasa menolak kemadharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan andaikata aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan. Aku tidak lain hanyalah pember, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. [al-A’râf/7: 188]

Walaupun ayat ini berkaitan dengan sabda Rasulullah s.a.w yang ditujukan kepada orang kafir yg tidak meyakini kenabian Muhamad s.a.w, namun ayat ini memberikan sebuah argumentasi logis,"Dan andaikata aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan". Jika perkataan ini dianggap sebagai perkataan yg tidak sesuai fakta sebenarnya maka tidak perlu ada tambahan argumentasi logis seperti itu, cukup Rasulullah saw mengatakan bahwa aku tidak mengetahui hal-hal gaib, justru argumentasi logis yg ditambahkan dalam ayat tersebut membuktikan apa yang dikatakan Rasulullah saw itu adalah fakta yang sebenarnya.

Begitupula dalam riwayat disebutkan

عن ابي جعفر قاا، كان علي يعمل بكتاب الله و سنة نبيه واذا ورد عليه حادث  الذي ليس في الكتاب ولا في السنة  الهمه الله  الحق الهاما وذالك والله من المعضلات.

Imam bagir as berkata:

Ali mengamalkab kulitabullah dan sunnah nabi, jika ada menghadapai masalah baru dan tidak ditemulan dalam alquran dan sunnah nabi, maka Allag akan memberikannya kebenaran melalui ilham dan yg demikian itu demi Allah merupakan perkara yg sulit (Bashoir Darojat 255)

Dalam riwayat dari Imam Bagir as sangat jelas bahwa ada beberapa perkara yg tidak diketahui oleh Imam Ali as sehingga beliau dibanth Allah melalui ilham.

Dua kelompok memiliki dalil berkaitan dengan tema diatas, lalu apakah dalil-dalil tersebut saling bertentangan sehingga dalil dari salahsatu kelompok harus digugurkan? Lalu bagaimana sebenarnya duduk perkara berkaitan dengan tema ini?


Bersambung…

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel